Simulasi Sidang Internasional 2025: COP26 United Nations Framework Convention on Climate Change

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP UNIKOM menggelar kegiatan International Meeting Simulations yang berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, Simulasi Sidang Internasional mengangkat tema “United Nations Framework Convention on Climate Change”, dengan simulasi sidang Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) yang membahas isu-isu strategis terkait perubahan iklim. Pelaksanaan SSI pada tahun ini dilaksanakan full secara offline Auditorium Universitas Komputer Indonesia Bandung. Kegiatan diikuti oleh 60 peserta yang hadir, adapun peserta aktif sebagai delegasi diikuti sebanyak 41 orang mahasiswa Prodi Ilmu Hubungan Internasional semester 6, serta 19 orang peserta mahasiswa semester 4 bertindak sebagai observer sidang. SSI merupakan kegiatan rutin Prodi IHI Unikom yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali, juga merupakan Mata Kuliah Praktikum Profesi IHI yang terdapat di Kurikulum Prodi IHI.

Acara diawali dengan sambutan Ketua Pelaksana Simulasi Sidang Internasional yaitu Prof. Dr. Hj. Aelina Surya, Dra. dalam sambutannya menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai wadah bagi setiap delegasi untuk berlatih menjalankan simulasi sidang internasional dalam membahas isu-isu global sekaligus merumuskan solusinya. Beliau juga menyampaikan harapan agar mahasiswa Prodi IHI dapat tumbuh menjadi diplomat-diplomat andal yang mampu mewakili Indonesia di kancah dunia. Selanjutnya sambutan oleh Ketua Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Dr. Dewi Triwahyuni, S. IP., M. Si Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa pada tahun akademik ini, sesuai dengan kurikulum 2022, mata kuliah tersebut telah berganti nama menjadi International Meeting Simulations. Menurut beliau, simulasi pertemuan internasional seperti Model United Nations menjadi wadah penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan soft skills yang merupakan kompetensi utama yang harus dimiliki. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya memperluas pemahaman mereka terhadap isu-isu global, seperti tema perubahan iklim yang diangkat tahun ini. Tetapi juga terdorong melakukan penelitian mendalam mengenai penyebab, dampak, dan alternatif solusinya. Selain itu, simulasi ini juga melatih mahasiswa untuk mengimplementasikan teori dalam menghadapi persoalan nyata, sekaligus mengasah keterampilan diplomasi, negosiasi, dan riset. Harapannya, mahasiswa Prodi Hubungan Internasional dapat belajar membangun konsensus, memperjuangkan kepentingan nasional, sekaligus menjalin kerja sama internasional yang konstruktif. Selanjutnya, sambutan dan pembukaan acara secara resmi dibuka oleh Dekan FISIP UNIKOM Assoc. Prof. Dr. Hj. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si. dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa simulasi sidang internasional bukan sekadar latihan akademik, melainkan sarana untuk mempertajam keterampilan diplomasi, berpikir kritis, serta negosiasi mahasiswa. Kegiatan juga dihadiri oleh dosen tetap Prodi Ilmu Hubungan Internasional diantaranya Andrias Darmayadi, M.Si., Ph.D, Sylvia Octa Putri, S. IP., M.I.Pol, Dr. Henike Primawanti S. IP., M.I.Pol, juga staf Prodi IHI Dwi Endah Susanti, S.E.

Kegiatan SDC berlangsung pukul 08.00 WIB yang terbagi kedalam tiga sesi dan diakhiri dengan Press Conference, kegiatan pun selesai pada pukul 13.00 WIB. Setiap peserta aktif dalam country statement dan diskusi debat terkait tema sidang. Acara simulasi sidang internasional ini semakin menarik dengan adanya pemberian sertifikat dan selempang penghargaan dari Prodi IHI kepada peserta sidang terbaik. Adapun penerima penghargaan tersebut adalah Yosephine Nathania sebagai The Best Speech, Ghafira Nabila sebagai The Best Position Paper, Najmi Ramadhan sebagai The Best Male Delegate, Jessica Nyzileitha sebagai The Best Female Delegate, Zalika Gantina sebagai Most Outstanding, Ni Komang Asti sebagai Honorable Mention, dan Danila Baquita sebagai penerima Verbal Commendation. Acara diakhiri dengan foto bersama delegasi, observer serta panitia. Semoga kegiatan SSI berikutnya membawa manfaat tidak hanya bagi mahasiswa Hubungan Internasional, tetapi juga publik nasional maupun global.

Berita Lainnya

Belum ada berita terbaru.