Indonesia adalah negara yang dikenal dengan kaya akan budaya dan kulinernya yang sangat berlimpah, hal ini adalah sebuah potensi yang cukup besar bagi Indonesia untuk menjadi pusat kuliner di tingkat global. Gastrodiplomasi merupakan konsep yang mengacu pada penggunaan makanan dan budaya kuliner sebagai alat untuk mempromosikan hubungan antarbangsa dan diplomasi, dengan menggunakan makanan sebagai bahasa universal, gastrodiplomasi dapat membuka pintu untuk dialog dan kerjasama antar negara. Ini juga dapat memperkuat identitas budaya, meningkatkan pariwisata, serta membuka peluang ekonomi baru bagi negara-negara yang terlibat.
Selasa, 23 Juli 2024, FISIP UNIKOM melaksanakan kegiatan program Pengabdian Kemitraan Internasional (PPKI) di Sanggar Bimbingan Sentul, Kuala Lumpur Malaysia. Dr. Henike Primawanti, S.IP., M.I.Pol selaku ketua pelaksana program mengungkapkan kegiatan pengabdian tersebut bertujuan untuk meningkatkan gastrodiplomasi Indonesia khususnya Jawa Barat di Malaysia, juga memberikan pemahaman kepada anak-anak PMI mengenai kuliner dan promosi kuliner Jawa Barat yang berpotensi untuk meningkatkan ekonomi atau pendapatan dengan pendampingan dosen berkompeten dibidangnya. Turut hadir pula anggota tim program sekaligus Dekan FISIP Unikom yaitu Assoc. Prof. Lilis Puspitawati, S.E., M.Si berkesempatan untuk memberikan sambutan serta membuka acara secara langsung, juga hadir anggota tim ibu Sylvia Octa Putri, S.IP., M.I.Pol. Serta berkesempatan memperkenalkan seluruh Tim FISIP Unikom yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari 3 program studi dilingkungan FISIP Unikom antara lain Dr. Dewi Triwahyuni, M.Si, Dr. Ir. Yuni Mogot, M.Si, Rino Adibowo, M.I.Pol. Juga Bersama mahasiswa diantaranya Diyat Nurrahman, M. Arifin, Alrezqio (Ilmu Hubungan Internasional), Ahmad Putra Yonanda Figri & Anggi Putri (Ilmu Komunikasi), serta Muhammad Edwin & Ricky Nathanael (Ilmu Pemerintahan).
Program Pengabdian Kemitraan Internasional (PPKI) di Sanggar Bimbingan Sentul diikuti 45 orang mereka adalah anak-anak PMI yang ilegal terlantar secara ekonomi bahkan juga terlahir tanpa dokumen resmi (stateless) sehingga mereka tidak memiliki akses Pendidikan formal yang seharusnya.
Tim FISIP UNIKOM menyerahkan bantuan berupa Speaker Aktif agar supaya bisa dimanfaatkan untuk ke depannya oleh mereka, sejumlah buku dari Perpustakaan UNIKOM, sejumlah alat peraga yang dapat digunakan untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar di Sanggar Bimbingan Sentul Kuala Lumpur. Acara ditutup dengan ucapan syukur dan keceriaan dari anak-anak, pembagian goodie bag untuk anak-anak, dan foto bersama guna dokumentasi.
